Gelar Rembug Pariwisata - Pertemukan Pengelola dan Stakeholder di Samarinda

Gelar Rembug Pariwisata - Pertemukan Pengelola dan Stakeholder di Samarinda

Gelar Rembug Pariwisata - Pertemukan Pengelola dan Stakeholder di Samarinda

SAMARINDA (26/2) – Perkembangan sektor pariwisata mendorong banyak negara melakukan persaingan melalui penawaran program yang diharap mampu menarik wisatawan. Industri pariwisata dibangun dengan harapan wisatawan berkunjung dan membelanjakan uangnya.

Kondisi ini menyebabkan banyak negara berkembang berupaya memajukan sektor pariwisata dengan memperbaiki infrastuktur pariwisata, tidak  terkecuali Kota Samarinda.

Hal itu disampaikan Walikota Samarinda H. Syaharie Ja’ang dalam Sambutannya sekaligus membuka Rembuk Pariwisata dengan tema Peluang dan Tantangan Usaha Pariwisata Kota Samarinda di Hotel Mesra, Selasa(26/2).

“Banyak kendala yang dihadapi dalam pembangunan pariwisata di daerah. Namun dari semua itu sumber daya manusia sebagai pengelola merupakan faktor kunci pembangunan pariwisata,” ujar Ja’ang.

Upaya mendukung dan menerapkan arah kebijakan tersebut maka pemerintah Kota Samarinda dalam beberapa tahun ini membangun wisata daerah dengan melibatkan masyarakat. Pertemuan, sosialisasi hingga program-program pembangunan diupayakan dengan melibatkan masyarakat lokal di sekitar objek wisata.

Ja’ang berharap diadakan acara ini dapat memajukan perekonomian dan berharap masyarakat mandiri mengelola objek wisata sehingga meningkatkan kesejahteraan.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata M. Faisal dalam laporannya mengatakan agenda ini merupakan rutin diadakan sejak tiga tahun lalu. Setiap tiga bulan berkumpul berbicara banyak hal tentang perkembangan pariwisata dan kendala yang dihadapi pelaku usaha.

“Pada tahun ini diperluas menjadi rembug pariwisata dengan melibatkan stakeholder lain sebagai komponen bersama pengembangan pariwisata. Kita berharap mudah-mudahan kita dapat saling berbagi dan bersinergi,” ungkapnya.

Dalam laporannya, Faisal mengungkapkan sektor pariwisata Samarinda mampu mempengaruhi pertumbuhan ekonomi menjaga inflasi. Hal ini ditunjukan melalui kunjungan wisatawan tahun 2018. Samarinda menempati urutan kedua setelah Kota Balikpapan. Dan dalam lima tahun terakhir menunjukkan grafik peningkatan yang baik jumlah mencapai 2,4 sampai 2,5 juta kunjungan.

Tahun 2019 kota samarinda juga menunjukkan pertumbuhan PAD melalui sektor pariwisata sebesar 100 Miliar. Peningkatan berasal dari perhotelan, hiburan dan pajak restoran atau kuliner.

“Jumlah tersebut lebih banyak ketimbang sektor tambang. Ini perkembangan yang bagus untuk Kota Samarinda,” ujarnya.

Faisal juga bersyukur karena Kota Samarinda telah dilengkapi berbagai infrastruktur mendukung sektor pariwisata. Adanya bandara baru Samarinda APT pranoto membuat tingkat kedatangan pengunjung wisatawan mancanegara maupun domestik meningkat.

Begitupun fasilitas lain seperti jalan tol balikpapan samarinda, jembatan kembar, dermaga  dan akses jalan menuju kota menunjukkan peningkatan yang baik. Ini memberikan kemudahan, Ibukota Kaltim mengadakan berbagai even. Dirinya mencontohkan festival mahakam masuk 100 even unggulan Indonesia.

“Mudah-mudahan di 2020, dua even nasional bahkan internasional bisa dilaksanakan di Samarinda. Dan ini menjadi hal yang mampu membanggakan masyarakat,” ujarnya. (Diskominfo Provinsi/Rey)

 

Related Posts

Tinggalkan Komentar